Baglog atau Bibit F3
Jamur Tiram Putih merupakan turunan
dari Bibit
F2 dan merupakan media tanam untuk Jamur Tiram Putih. Umumnya,
masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini
karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya daripada harus melakukan sendiri
budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat
dikecilkan dengan membeli baglog.
Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting
yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram.
Berikut ini akan kami uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur
tiram :
– Perhatikan ukuran dan berat baglog
Baglog yang kami buat berukuran menggunakan
plastik ukuran diameter 20 – 35 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini
berkisar 1,3kg – 1,6kg. Di Jawa Barat, ada pula yang menggunakan baglog ukuran
besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan
hasil panen jamur tiram putih nantinya.
– Perhatikan tingkat kepadatan serbuk gergaji
kayu dalam baglog
Kepadatan serbuk gergaji baglog sangat menentukan
hasil panennya. Semakin padat baglog tersebut, semakin banyak hasil panen jamur
tiram yang didapat. Secara otomatis pula, semakin padat, maka berat baglog akan
semakin berat.. Sebaiknya sebelum membeli, anda perhatikan proses pemadatan
baglog yang ada, apakah menggunakan alat pemadat (yang hasilnya pasti lebih
padat), atau masih dengan cara manual dengan ditusuk-tusuk saja.
– Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan
utama baglog tersebut.
Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis
jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah
mati (dalam hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk
penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini,
pemilihan jenis kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur
tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu
kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang
dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk, sehingga dapat lebih
lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang
agak keras contohnya seperti kayu kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan
ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg.
Untuk kayu jenis sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg.
Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk
gergaji kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk
gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.
– Pembibitan jamur tiram
Untuk produsen baglog yang telah berpengalaman,
umumnya sudah menguasai tatacara pembuatan bibit F1, F2 dari jamur tiram.
Sebaiknya kita memilih produsen baglog yang demikian, karena jika kita membeli
baglog dari produsen/pebudidaya yang bibit F2 nya masih beli di produsen
lainnya, tentunya hal ini menunjukkan tingkat pengalaman dan pengetahuannya
masih kurang. Disamping itu resiko kegagalan pertumbuhan miselium masih cukup
tinggi untuk produsen yang bibitnya beli, hal ini dikarenakan mereka pun belum
tahu kualitas bibit F2 yang dibelinya. Pada pengalaman kami, jenis jamur tiram
dari pembelian bibit bisa berbeda-beda dengan karakteristik stren yang berbeda
pula. Jika diperlukan, lihat pula contoh hasil panen jamur tiram yang ada
dengan bibit yang digunakan oleh produsen tersebut, dengan demikian kita dapat dengan
yakin akan hasilnya. Hal lainnya adalah, untuk produsen yang mampu membuat
bibit sendiri, biasanya menggunakan bibit sebanyaknya pada baglog produksinya,
ini memang akan lebih cepat menumbuhkan miselium, berbeda dengan produsen
baglog yang masih membeli, tentunya mereka akan berusaha mengirit dengan
memberikan sesuai takaran pada proses inokulasi (pemberian bibit pada baglog).
– Sterilisasi
Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada
baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer
dengan kapasitas besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton
atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil
daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam
pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium dari steamer beton,
tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.
– Pemilihan kondisi miselium dan
garansinya Produsen baglog umumnya menawarkan harga tergantung dengan kondisi
miseliumnya. Untuk miselium kondisi penuh (hampir 90%) dihargai lebih tinggi
daripada miselium kondisi kosong (masih baru proses inokulasi). Pembelian
baglog dengan kondisi miselium kosong memiliki keuntungan yaitu kondisi
inkubasi benar-benar matang di kumbung, hal ini baik untuk penumbuhan buah
jamurnya, karena bisa benar-benar sesuai dengan jadual, kerugiannya adalah,
resiko kegagalan tumbuh miselium tinggi, karena banyak faktor, yaitu kebersihan
kumbung, kebersihan saat transportasi, suhu, kontaminasi jamur liar, dsb dst
dll dan banyak faktor yang kami juga masih belum paham paham.
Untuk pembelian baglog kondisi miselium penuh,
keuntungannya adalah, resiko matinya baglog sangat kecil, karena memang
miselium sudah tumbuh.., hehe. Akan tetapi biasanya, terdapat faktor miselium
patah di tengah atau di pinggir pada saat pemindahan dan transportasi dari
ruang inkubasi produsen ke kumbung milik Anda.. Hal inilah yang menyebabkan
dapat terjadi keterlambatan jadual panen antara 2 – 3 minggu dari jadual,
karena baglog membutuhkan waktu untuk menambung miselium yang patah. Istilah
kami adalah baglog stress saat dipindah/transportasi.
gambar baglog kondisi miselium diatas 80%
Menurut pertimbangan kami, yang terbaik adalah
membeli baglog dengan kondisi miselium sekitar 10-20%. Hal ini dikarenakan,
InsyaALLAH baglog tidak mati (sudah ada miseliumnya dan tumbuh), dan resiko
patah miselium juga kacil, karena memang setelah itu proses inkubasi dari
10%-100% akan dijalankan di kumbung milik Anda, bukan di ruang inkubasi produsen..
Gambar baglog kondisi miselium sekitar 10%
Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam
perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog
yang gagal menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi
kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.
– Harga baglog yang wajarInilah bagian yang
paling penting bahkan pueeentiiiiiiing buangeeeeeet. Karena yang namanya
bisnis, tentu ujung ujungnya pasti duit.. Katakanlah Anda memiliki permintaan
pasar jamur tiram dengan harga stabil Rp.6500/kg di tingkatan petani, memang
akan lebih baik jika langsung ke user yang harga bisa mencapai Rp.9000/kg,
tetapi saya menyebutkan nilai rendah dulu supaya jangan bereskpektasi terlalu
tinggi dengan keuntungan, berarti untuk mencapai Break Even Poin (BEP), rumus
harga baglog dan biaya operasional dan perawatan plus keuntungan adalah (Harga
baglog + perawatan + keuntungan) = 0.4 kg x Rp. 6500. Atau (Harga baglog +
perawatan + keuntungan) = Rp.2600.
0.4 kg adalah perkiraan hasil panen jamur tiram
total, baca posting kami yaa…. untuk lebih jelasnya.
Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran
baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal
dihargai Rp. 2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.600/baglog.
Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda
sekitar Rp.600.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan.
Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih mahal tentunya…
Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada
yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan,
Anda sudah mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini… Karena hasil
perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2600,- (Rugi Rp.400/baglog).
Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh
produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari produsen lainnya saja…
– Penelitian itu perlu..
Saran kami, sebaiknya Anda melakukan survey dulu
di beberapa produsen baglog, beli saja masing-masing 5 balgog, amati
pertumbuhan miseliumnya, lama pertumbuhannya, dan juga timbang dengan benar
hasil panennya. Mungkin semua proses ini akan memakan waktu hampir 6 bulan..,
tetapi proses survey dan penelitian ini sangat perlu dilakukan agar Anda tidak
mengalami kerugian dan kapok berbisnis jamur tiram pada akhirnya !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar